Sabtu, 05 Januari 2013

Merusak Bahasa?

Holaaaaaa :D
Saya gatau kenapa jadi pengen posting tentang bahasa bahasa gitu. Lagi banyak cerita nih sebenernya, berhubung tante (rada gaul dikit lah, bilangnya tante yak) saya baru pulang dari jepang, dan ceritanya itu banyak yang aneh-aneh. Maklum lah, lain rumput lain belalang. (eh, salah ga sih?)

Dan saya pengen posting foto beliau waktu ke Jepang. Biar agak ngabibita gimana.. gitu.. (Kalau foto saya, nyusul aja yaa. 3 tahunan lagi deh :D)


Sakura trees *w*


Okay, dan yang saya pilih sekarang, yak, merusak bahasa. Kenapa merusak bahasa?

Karena.. Yah, kita semua tau kan, bahasa di dunia ini ada banyak banget macemnya. Jangan di dunia, di jawa barat aja udah ada banyak.. Belum sama dialeknya yang beda beda gitu. Bahasa penting banget, buat kita komunikasi. Kan ga asik, kalo keinginan, punya banyak temen di penjuru dunia tapi gabisa berbahasa internasional. Sebut aja inggris. Masih mending kalo ketemu langsung, bisa pake bahasa isyarat.. Kalo chattingan gitu? Kan gabisa pake bahasa isyarat... Meskipun ada webcam, kurang menjanjikan deh ._.

Yang ini saya samasekali ga ngerti. Satupun.

Nah. Saya cuma bisa Arab, Jepang, Korea, Inggris, Indonesia, Sunda. Korea cuma bisa bacanya doang ._. Kanjinya Jepang, saya gabisa ._. 
Yap. Itu cuplikan dari berbagai macam bahasa.

Saya sekarang mau bilang kalau.. merusak suatu bahasa selagi kita mempelajarinya, bukan suatu hal yang salah. Bener deh. Ini dari beberapa pengalaman yang saya dengar dan saya alami sendiri..



Mulai dari Bahasa Inggris. Yak, saya kenal apa itu 'english language' emang dari kelas 1 esde lah. Tapi baru bisa bisa, SMPan. Wuh, berapa taun tuh? lima taunan yaa. Yah, belajar untuk mencapai suatu hasil yang cukup memuaskan emang butuh waktu yang lama. Apalagi kalo kita jarang menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.  Jadi jangan patah semangat semuanya, yang pengen bisa bahasa inggris tapi belum maksimal :) Saya juga masih jauh dari maksimal kok :)

Nah, selama belajar itu, pastilah kita dikenalin sama kosakata kosakata gitulah. Bahasa inggris, menurut saya kosakatanya gampang diinget dan cara membuat kalimatnya lebih mudah dan simpel, dibandingkan bahasa Jepang atau Arab.

Dan Bahasa Inggris, adalah penyambung dari berbagai bahasa. Diakui atau enggak, tapi kita pasti otomatis ngomong bahasa Inggris sama orang luar negri yang ga sengaja ketemu. Dan kita, mostly, ngomong bahasa inggris kalau di luar negri. Di negri apapun itu. Di Wikipedia, bahasa yang paling banyak digunakan sebelum Bahasa Inggris adalah Bahasa Mandarin dan Bahasa Spanyol. Tapi, menurut saya, berdasarkan tabel itu, Mandarin menjadi 'The most used language in the world' karena penduduk matter. Yup, faktor penduduk. China kan, penduduk terbanyak :)

Tapi tetep kan, bahasa penyambung antar negri itu Bahasa Inggris? Bukan Mandarin?

Kenapa?

Karena kalau kata saya, Inggris itu menjajah dunia dengan cara yang pintar. Loh, emang ada hubungannya? Ada dong, karena negara jajahan inggris, diajarkan bahasa inggris dan macam hal lainnya, yang bikin negara bekas jajahan itu maju dan bisa berkomunikasi dengan baik. Singkatnya, Inggris banyak mempengaruhi dunia. Meskipun sekarang banyak didominasi oleh Amerika atau China. Yap, Amerika juga kan bahasa kebangsaannya, Inggris. Tapi di Malaysia, 'Future language' masih diperdebatkan. Karena potensi bahasa Mandarin untuk menjadi bahasa internasional sangat besar.

Paling banyak macemnya, dibanding korea, bahasa arab atau lainnya. Ribet, emang ._.


Bahasa asing kedua yang saya kenal, percaya apa nggak, Bahasa Jepang. Cuma sekadar kenal, dan tau tau logatnya sedikit. Itu berkat paman saya, yang pernah tinggal di negri sakura sana, buat kuliah sambil kerja. Waktu itu saya masih kecil, lupa berapa umurnya ._.

Saya waktu itu cuma tau kosakata-kosakta yang saya suka aja. Aoi itu biru, shiroi itu putih, chokoreto itu coklat, ichigo itu strawberry, purezento itu hadiah, ya, sebatas gitu-gitu aja. Saya emang pengen belajar waktu itu, tapi saya ga inget kenapa saya ga jadi belajar. Hahaha.



Akhirnya setelah menginjak SMA, saya beneran kenal sama Japan. Hurufnya ribet-ribet, soalnya banyak macemnya. Ada katakana, romanji, hiragana dan kanji. Dibanding bahasa korea, bahasa jepang lebih mudah diucapkan, tapi susah dipelajari karena susunan katanya, sugoi deh. Gak akan maksimal belajarnya kalo nggak ke Jepangnya langsung, hahaha :D

But for now, temen temen belajar bahasa jepang saya udah lumayan, dan kadang kita pake sehari-hari. Mereka lebih jago daripada saya! >_< (cc: ZulfianaAzutoChiara :D)

Nah. Bahasa Arab. Saya tau sih dari kecil, ya pastilah, masa aja gak tau. Saya cuma tau kalau bahasa arab itu cuma sebatas Qur'an, Bacaan Sholat dan do'a-do'a waktu itu. Saya kira nggak ada yang ngomong pake bahasa arab. Nah, pas udah SD kelas berapa, gitu, saya pergi ngaji ke mesjid yang deket, dan dikasih kosakata kosakata bahasa arab. Saya nyengir nyengir, waktu itu. Ini ternyata ada yang ngomong pake bahasa arab.. Ribet gak ya?

Pasti pada tau bahasa arab lah ya ;) Familiar kan?

Nah, iya. Disana cuma belajar kosakata dan belajar kata-kata mutiara. Pas udah SMP.. saya menemukan bahwa tingkat kesulitan belajar bahasa Arab, ngga jauh di bawah bahasa Jepang. Yang bikin ribet di bahasa arab adalah bentuk kata dan harakatnya. Salah kata, salah harakat, salah arti. Dan kalau kita ketemu sama orang arab, yang diperatiin, makhrajnya. Salah nyebut salah arti juga. weeeee, ribet yak.

Nah, kalau Bahasa Inggris itu bahasa Internasional, inimah Bahasa Akherat. Setuju? Kan, gak kalah penting dan gak rugi deh kalau belajar Bahasa Arab ;)

Buat belajar bahasa arab itu ada yang namanya Ilmu Nahwu dan Sharaf yang berguna buat nentuin harakat dan bentuk kata yang bakalan kita pake. Dari satu kata, bisa bercabang menjadi banyak kata. Kayak indonesia lah, gitu. Dari makan-makanan-memakan-dimakan dan seterusnya. Kalau inggris kan makanan sama makan aja, kosakatanya beda. Gak perlu rumus.

Emang ribet dan banyak hafalannya, sedikit banyak mirip sama metode belajar bahasa jepang, tapi seru kok >_<b

Nah, Korea nih. Kayak remaja yang lain sebenernya, saya belajar bahasa korea ini karena pernah tertarik sama K-Pop. Beberapa tahun yang lalu deh. Penulisannya lebih sederhana daripada bahasa jepang, menurut saya karena bahasa korea cuma punya satu jenis huruf, yang biasa disebut hangeul.

Tapi, meskipun jenis penulisannya cuma satu, pembacaan tulisannya sangat sulit, ouy ._. kalau ada ᄇᄇ(huruf 'bb') ketemu sama ᄃ (huruf 'd') di depan kata, (kok kaya belajar tajwid ya...) dibacanya bukan B. Udah jadi P, kalau gak salah. Ya, seinget saya. Dan sebagainya, lah.

Emang agak membingungkan, tapi kalau suka sih ya, gimana? Saya seneng kok belajar berbagai bahasa. Dan buat bahasa korea, saya gak tau banyak kosakata karena emang gapernah liat kamusnya, haha :D

Itu dia beberapa bahasa asing yang pernah saya kenal. Dan yaah..

Kita pertama-tama pasti belajar tentang kosakata. Mau mengakui atau enggak, kita belajar ngomong juga kan emang kosakata dulu. Kita waktu kecil cuma bisa ngomong 'mama' 'papa' 'mamam' 'main' dan sebagainya sepatah sepatah lah. Nah, saat kita belajar bahasa yang baru, kita jadi kaya bayi lagi. Buta kosakata. Kita pasti belajar yang mudah dulu. Dan kalau kita udah tau satu kosakata, kadang suka dipake gitu kan, biar inget. Kalo ga dipake, bahasa malah jadi gampang lupa, loh.

Contoh belajar bahasa, peke kosakata, dan merusak bahasa:
  1. Eh ambilin my shoes dong, itu, yang warnanya blue.
    menggelikan, ya? Tapi, itu enggak selamanya terdengar aneh. Seenggaknya, kan udah ada kemauan buat pakai bahasa inggris, meskipun sedikit.
  2. jangan pake baju shiroi, nanti kotor loh.
    Nah, jepang nih. (Shiori : putih) Sama kan, kaya inggris? Pake pake aja sedikit lah :D
  3. Eh jangan diinjek libas ana!
    Bahasa arab, ini sepintas kelihatan bagus kan? 'Libas', 'ana' (Libas : baju, Ana : saya) tapi sebenernya ini sebagian dari merusak bahas, Soalnya kaa kepunyaan di bahasa arab juga berubah, kaya bahasa inggris gitu. Bedanya, kata kepunyaan yang Bahasa Arab, digantungin ke katanya. Misalkan, buku saya : كتابي nah, kan ada huruf 'ya' di belakang kata 'kitaabun', itu menunjukan kepemilikan.
  4. kamu gwenchana? Kejeduk gitu, pasti sakit.
    Sama kaya jepang sama inggris gini nih.
Selain itu, belajar bahasa yang merusak bahasa, ya tata bahasanya. Kalo bahasa arab, ya kaya tadi. Kalo yang lain, ada banyak yang menggelikan :D
  1. Nani mite-mite? Suki suki watashi! (Nani : Apa?, Mite : Lihat, Suki : suka, Watashi : saya)
    Ini bahasa jepang, yang kocak banget. Saya baru tau daritante saya, yang emang ke negri sakura langsung. Dan bahasa itu adalah hasil dari perbuatan konyol orang Indonesia. Mentang mentang Bahasa Indonesianya 'Apa lihat lihat? Suka suka saya dong!', diterjemahkan seenaknya. Padahal kan, gak bisa kaya gitu. Setiap bahasa punya aturannya.
    Reaksi orang jepang yang denger? Nyengir nyengir ga karuan.
    Aneh ya? Padahal saya ngakak guling guling ga karuan dengernya
  2. Walking-walking to town.
    Weeeeeee ada aja orang yang pake ginian. Konyol, kan? Jalan-jalan, itu bukan walking-walking. Karena artinya beda dan penempatan katanya kan nggak tepat. Tapi inilah, haha
  3. Wawa. (Wa : dan)
    Banyak anak pesantren, yang nggak tau apa itu bahasa arabnya berdandan atau bersolek. Karena 'wa' itu artinya dan, mereka bikin kosakata sendiri. 'Wawa', they said. LOL :D
Selain itu, yang merusak bahasa itu ya logat matter. Gimana pun, logat susah lepas, bener ga sih?
Kalau masalah logat, bukan cuma orang Indonesia yang punya kejelekan ini. Bahkan seluruh orang di dunia sebenernya punya potensi merusak bahasa dengan dialek nya masing-masing. Contoh? Awkays ._.
  1. Orang sunda ngomong bahasa asing:
    Arab   : Hadza teh kaifa atuh? (Ini teh gimana atuh?)
    Jepang: Daijoubu we lah (Gapapa deh)
    Korea : Gamsahamnida atuh yaa (makasih atuh yaa)
    Inggris: Ah, it's so punny (Harusnya funny, menyenangkan :D)
  2. Orang asing ngomong bahasa Indonesia?
    Malaysia : terimakasi kupada sudara Antun Widoyo (Terimakasih kepada saudara Anton Widodo)
    Jepang   : Panggiru saya Harugon! (di Jepang nggak ada huruf L, apalagi yang matinya)
    Inggris, tau sendiri lah yaa :)
Saya cuma bisa mencontohkan sedikit sekali, karena beberapa saya dengar langsung, baik dari video atau dari kehidupan saya sehari hari. Saya masih kurang banyak pengalaman :)

Dan yang terakhir, merusak bahasa untuk mempelajarinya, bukan hal yang salah. Tapi jangan terus-terusan dirusak kalau udah bisa beneran. Kita juga kan gaenak kalo ngedenger orang asing ngomong bahasa Indonesia tapi dirusak gitu :)

Dan kalau belajar bahasa, tapi gak dipake buat apa? :)
Dan kalau gak belajar, giamana mau sukses nanti? Kebanyakan wawancara pekerjaan sekarang pake bahasa Internasional loh.. Gak ada ruginya, lagi, belajar bahasa :)

So, just respect and learn more!

Sincerely, ななさき いちご

PS: Artikel ini asli buatan saya, dan saya tidak bermaksud menyinggung SARA atau sejenisnya. Saya hanya ingin berbagi, dan menyadarkan bahwa perbedaan bahasa bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan :)


Photo sources: Facebook, google ._.

6 komentar:

  1. menguasai banyak bahasa ya?. bisa nggak ngajarin aku

    BalasHapus
  2. Wah, saya juga ter,asuk perusak bahasa, tapi kalo udah ketemu sama yg walking-walking, bawaannya geregetan

    BalasHapus
  3. mihihi ilmu literature emang penting. Kunjungin juga dong: farhannurhuda.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Belajar bahasa itu indah...gua 2 taun terakhir menekuni belajar Bahasa Mandarin dan banyak banget hal yg gua pelajari selama belajar bahasa tersebut =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah china mah udah jago dong om kepen, udah di negrinya langsung belajarnya juga xD

      Hapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES