Jumat, 20 Mei 2016

Pengalaman

Nggak tau kenapa, sebanyak apapun buku motivasi, cerita pribadi oranglain, nasehat dari siapapun yang kubaca dan kudengar itu nggak benar-benar bisa mengajariku tentang kehidupan. Mungkin aku kebanyakan baca quotes di buku Sidu waktu sekolah, 'Experience is the best teacher', dan akhirnya terpengaruh. Bahwa nggak ada yang bisa mengajari aku selain pengalamanku sendiri. 

Manusia (aku) memang sombong. Aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling bisa sendirian. Yang mandiri. Yang tidak punya rasa takut kalau harus ditinggalkan teman. 
Tapi ternyata, aku adalah orang yang paling tidak tahu diriku sendiri. 


Aku tidak pernah meluangkan waktu untuk mengenal diriku sendiri. Aku tidak mengerti apa itu me-time. Aku tidak bisa membuat aku bahagia. Aku tidak bisa membuat diriku merasa dicintai. 

SMP dan SMA aku sekolah berasrama. Selama itu, aku tidak pernah benar-benar memperhatikan diriku sendiri. Semua selalu tentang bagaimana keadaan orang lain. Dan ketika aku punya masalah, dengan mudahnya aku tinggal bercerita dan meluapkan masalah itu. Tidak menghadapinya; setidaknya tidak sendirian, dan tidak pernah atas gagasanku.

Dan sekarang, masa kuliah. Aku tinggal di rumah, dan aku selalu punya seseorang yang bisa aku ajak berbagi, bahkan selalu memberikan solusi. Bahkan pertama kali kami benar-benar dekat pun, karena aku yang lemah. Aku tidak bisa menghadapi sebuah masalah, dan dia menolongku. Secara mental.

Mungkin aku bisa dibilang mandiri untuk mengurus fisik dan kebutuhan materiku. Tapi mentalku benar-benar nggak ada. Aku nggak bisa menangani diriku sendiri. 


Kata orang, kamu tidak bisa mencintai orang lain sebelum kamu bisa mencintai dirimu sendiri. 

Dan aku, tidak bisa. Tidak tahu caranya mencintai diri sendiri.. Aku tidak meluangkan waktu untuk mengetahui diriku lebih dalam. Aku tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk mempelajariku. Untuk mengerti diriku sendiri.

Lima hari sudah, aku menelusuri diriku sendiri. Tanpa bantuan siapapun. Aku baru tersadar, kenapa selama ini aku sulit sekali untuk belajar tentang kehidupan. Kenapa aku tidak bisa menangani diriku sendiri. Kenapa aku banyak sekali melakukan kesalahan dan tidak belajar?

Karena aku tidak punya pengalaman untuk dipelajari. 

Aku selalu merasa punya 'pelindung', yang bisa membantuku setiap saat. Jadinya, aku tidak mau berjalan sendirian.

 Tapi, pada akhirnya kita sebenarnya selalu sendiri. Hidup ini, waktu ini, tubuh ini, punya kita masing-masing sendiri. Tidak ada yang benar-benar bisa merubahnya, membuatnya berarti dan berharga selain kita sendiri. 

A photo posted by Raden Hasby (@hasbyfasa) on

Foto ini memang nggak ada hubungannya sama ceritaku, juga bukan aku yang ada di foto.
Aku cuma mau ngambil caption-nya yang oh-so-me. Ya, aku merasakan bagaimana sedihnya ketika aku tidak bisa mengenal diriku sendiri. Rasanya lebih sakit, melebihi patah hati ketika aku tidak bisa mendapatkan yang aku inginkan, setelah semua perjuangan yang aku lalui.

6 komentar:

  1. Jadi merenung gini setelah baca tulisanmu yang ini neng :( suatu saat kamu juga pasti bakal mengenal siapa diri kamu sebenarnya *peluk safira*

    Btw kalau nggak ada halangan weekend depan aku ke bandung kalau sempet ketemu yuk neng?

    BalasHapus
    Balasan
    1. *peluk kak Wida*

      Hmm kalau aku bisa, boleh kak! Kabarin atuh kalo udah di Bandung ya.

      Hapus
  2. I feel you banget, Fir! Kadang perlu waktu untuk bisa menerima dan mengubah keadaan diri agar bisa jadi lebih baik, supaya lebih kenal dekat sama diri sendiri. Kamu semangat ya!
    *peluk virtual*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, dan aku pikir kayaknya butuh waktu yang lamaaa banget. Makasih kak Ratri!
      *hugs*

      Hapus
  3. Sama banget sih. Aku juga belum tahu diriku sendiri itu bagaimana. Parah banget sampe aku gatau kelebihan dan kekuranganku sendiri. Sebabnya, aku terlalu mikirin apa kata orang deh kayaknya dalam mengambil keputusan. And yes, aku kurang pengalaman juga yang bikin aku lebih sulit dalam mengambil keputusan. Bahkan keputusan untuk menambah pengalaman pun aku seringnya ragu2. Ribet ya kata2ku hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi bingung dan galaw itu wajar. Kita tos dululah, Hi five!
      Semoga bisa jadi lebih baik, ya. Pasti ada waktu dan jalannya ^^

      Hapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES