Drama sebelum Alice in Wonderland by Class of C

Sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Inggris, segala hal udah kami lewati. Karena ada 'Pendidikan'nya (kami di fakultas pendidikan juga sih btw), kami belajar cara bikin soal. Mempreteli kerumitan soal. Kami belajar tentang kurikulum SD SMP SMA. Kami belajar membuat RPP, merencanakan pembelajaran biar ngga bosan.

Dan karena ada Bahasa dan Sastra Inggrisnya, kami baca banyak novel. Nonton film, lalu di-review. Belajar syntax, semantics, phsycholinguistic, sociolinguistic, semua hal-hal kompleks tentang bahasa yang mungkin kalian nggak pelajari. Nggak lupa, kami juga punya matakuliah drama.

It takes a lot.

Mempersiapkan drama nggak bisa hanya dari hitungan hari. Harus milih cast, milih crew, cari wardrobe, beli makeup, sewa tempat, mikirin music backsoundnya. Belum latihan untuk ngapalin teks, belajar koreografi biar ngga membelakangi penonton atau tubrukan pas adegan kejar-kejaran. 

Belum lagi kami sekelas ini bukan profesional. Kami punya latar belakang yang berbeda-beda, juga isi kepala dan kesibukan yang beda-beda. Sebelumnya, kelas kami rasanya datar-datar aja. Kalau ada 'drama' di kelas juga ngga begitu parah. But you know what? Drama ini bikin 'drama' lebih banyak di kelas bahkan sebelum drama-nya mulai. 

(Yes, the 'dramas' before THE DRAMA).

Ada yang menolak peran/posisi.

Satu kelas kami ada sekitar 48 orang, dibagi dua. Sebagian jadi cast (pemain), sebagian lagi jadi crew. Director yang ngatur kami di posisi masing-masing, melihat kemampuan kami selama tiga-empat tahun terakhir bareng-bareng di kelas. Ya itu yang bisa dia (dan asistennya, dan penanggungjawabnya) lihat. 

Tapi namanya juga manusia, kadang hampir ketemu tiap hari selama tiga tahun pun masih aja salah nge-judge. Ada beberapa orang yang ingin pindah posisi. Ada yang ogah memerankan peran tertentu. And it's fine, man. Pasti ada gantinya, dan kalau memang kamu nggak 'sreg' sama posisi yang diberikan, kamu ngga akan sepenuh hati menjalankannya.

The key is only communication. Talk. 

Nggak semuanya bisa selalu latihan dan datang tepat waktu.

 

Semester 7 ini kami ngga cuma disibukin sama drama. Tapi ada juga PPL, which is ngajar di sekolah. Kalau latian dikasih jadwal A, 10 orang ga bisa. Dikasih jadwal B, 7 orang ga bisa. Dikasih jadwal C, 15 orang ga bisa. Ada aja yang kayak gitu. Belum lagi masalah pribadi di luar PPL.

Tapi semua ini tentunya hanya masalah prioritas. Dengan adanya drama macam begini, kami dituntut berpikir lebih keras. Mengatur waktu, prioritas, tenaga, dan kesehatan sendiri.

Yang nunggaklah, yang sedikit kontribusi lah..

Pasti ada. Tapi sebagai temen sekelas, kita harus tega dong. Drama ini matakuliah, bukan cuma hore-hore yang ngga berfaedah. Kalau kontribusimu sedikit dan kamu nolak udunan buat keperluan drama, mau apa di matakuliah ini?

Kembali lagi ke masalah komunikasi. Jujur. Kalau emang masih akhir bulan ditemani mi instan dan ngga punya duit seperak pun, bendahara juga memaklumi dan boleh bayarnya nyicil. Kalau jadwalnya bentrok sama urusan pribadi, sekali dua kali wajar. Kalau tiap latihan absen? Kalau ngga nyumbang karya, tenaga, pikiran, waktu sama sekali buat matakuliah ini? Hmm.

Siap-siap aja ikut drama sama adik kelas. Kata dosennya sih, gitu.

*

But those all will be worth it.

Karena sekecil apapun kerja kelas kami, sesedikit apapun waktu yang kami luangkan demi drama ini, pasti akan kami nikmati juga hasil akhirnya. Selain punya kenangan lebih banyak sama anak-anak sekelas, kami juga pasti senang bisa menghibur orang lain. 

Yuk, nonton pertunjukan kelas kami (dan dua kelas lainnya)!

DIVERGENT Fantasy World

 

Peterpan - Alice in Wonderland - Wizard of Oz

 

Place: Rumentang siang Theatre, Kosambi, Bandung

Date: December 10th, 2017

Time: 13.00

Exclusive only 300 seats!

Ticket price:

Presale 1 (until 30 November) : Rp10.000
Presale 2 (until 9 December) : Rp15.000
OTS (10th december) : Rp20.000

Contact Person: 

Refi : 081223631090

Afifah : 081321706417

Thanks for reading and see you soon!

―❤, Safira Nys