Jumat, 11 November 2016

UIN Sunan Gunung Djati Cibiru Kehujanan Cokelat

Kata orang, bulan yang punya akhiran -ber selalu datang ditemani hujan. Bukannya mereka nggak mandiri, hanya saja bulan-bulan tersebut udah kelewat akrab dengan hujan. Jadilah, rasanya bulan -ber itu nggak lengkap kalau nggak hujan. Becek? Banjir? Ah, sudah biasa. 

Air memang hebat, dia bisa dengan mudahnya bergaul dengan substansi lain tanpa canggung. Deras hujan yang jatuh ke tanah membuat kubangan cokelat yang tak nyaman jika terinjak. Cokelat yang itu memang tak menyenangkan, namun beda cerita dengan cokelat dalam kemasan lucu. 

Cokelat, apapun bentuknya, bisa memancing enzim endorfin dalam tubuh agar kamu bahagia. Meskipun hujan-hujan lebih enak minum yang panas, tapi kalau dia dingin juga kamu pasti menerimanya. Wong dia manis.

CHOCOLATE CHANGER


Suatu hari, @hasbyfasa bisik-bisik; 'Fir tau ga itu minuman cokelat yang di depan? Si Nabila kan beli ya terus urang teh dikasih. Ih enak pisan siah, itu mah kayak cokelat beneran terus diekstrak jadi minuman.' 

Ah, masa iya?

Apa yang aku tau dari minuman cokelat yang ada di depan kampus cuma; gerainya yang mencolok. Promo buy one get one. Desain grafisnya yang anak DKV banget, mengingatkanku sama @yopifardilah and the genk. Lepas itu? Ya udah, belum bisa berpendapat da belum pernah nyoba. 

Tapi yang namanya takdir mah, memang selalu membawa kita ke tujuan. Singkat cerita, aku ditemani @ubeth12 pergi ke Chocolate Changer. Malem-malem, minum cokelat dingin. Ya gapapa sih asal ditemenin cerita yang hangat, tetep asyik kok. Ya gak mi? Wakakak

Dan hari itu aku sadar, si Fasa nggak boong. Minuman cokelat di Chocolate Changer ini saik abis men. Rasanya ada di antara pahit dan manis, pake ada hint gurihnya sekilas. Aftertaste-nya? Berasa abis minum cokelat seduh cafe yang harganya bisa berkali lipat dari yang ditawarkan Chocolate Changer. Mereka hanya mematok harga Rp8000 untuk cokelat polos, Rp10000 untuk cokelat dengan topping puding.

MONSTER COKELAT

'Ih itu apaan sih orang-orang pada bawa minuman kok wadah tempatnya lucu banget?'
'Itu tau ga? minuman cokelat blend yang ada di deket kosan si X.'
'Gatauuu aku mah anaknya teh nggak #explorecipadung banget eum. Ke sana yuk atuh anter.'



Kata orang sih, kalau udah nyampe ke mata, turunnya ke hati. Tapi apa daya, yang namanya minuman mah nggak akan sampai hati kalau belum permisi sama lidah. Namun sayang, komposisinya yang mengandung 75% crushed ice cube itu nggak cuma menyapa lidah, tapi bisa juga bikin gigi kamu menggigil. Tak perlu risaulah, masih bisa request kok kalau ingin esnya sedikit. Konsekuensinya, ya minumannya jadi lebih cair aja.

Nggak cuma bisa request persenan air berbanding es, kamu juga bisa request rasa minumannya. Sayang, rasa yang tertinggal sih nggak ada. Coba kunjungi lapak sebelah, kayaknya masih numpuk. 

Beda dengan Chocolate Changer yang mempertahankan cita rasa cokelat murni, Monster Cokelat justru menjadi kekinian dengan bereksplorasi menggunakan berbagai rasa. Jika Chocolate Changer konsistensinya cair dan memang seperti cokelat murni cair, Monster Cokelat bisa dibilang adalah Chocolate Ice Blended.

Lebih enak yang mana?

Tergantung selera, sih. Kalau kamu segitu suka sama cokelat murni, mungkin kamu lebih suka Chocolate Changer. Tapi kalau kamu anaknya  suka pengen yang aneh-aneh dan nggak cukup hidup dengan satu rasa, mungkin kamu butuh Monster Cokelat. Kalau masalah jarak, dua-duanya terjangkau dari kampus. Tanya aja temen di bangku sebelah, mustahil deh dia nggak tau. Karena deket pula, kamu nggak usah khawatir LDR-an. 

Tapi, apa sih yang bikin jadwalku lebih padat dari konsistensi Monster Cokelat dan lebih pekat dari rasanya Chocolate Changer hingga baru nulis blog lagi setelah hampir sebulan?

Ikut program short-term exchange ke Malaysia. Melipir ke Singapura. Ngelunasin semua utang tugas dan UTS yang tertinggal sepulang dari Malaysia. 'Diseret' Fasa masuk HIMA jurusan karena dia ngefans berat sama aku dan katanya ingin bekerjasama denganku waw. Bepergian nongkrong sekitar Bandung dengan teman karena lingkaran pergaulan sosial semakin luas. Tugas.

Mungkin kesibukan nggak akan berakhir, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin buat nggak ngelupain pembaca di blog ini dan juga trivia.id. Suka terharu da kalau kalian ninggalin komen teh meskipun akunya nggak update. 😂

11 komentar:

  1. Cokelaaaaat! :D

    Bodo amat lah Fir, mau ujan kek, panas kek, asal ada cokelat aku mah babat abis ajah! Wkwkwk :p

    Ih jadi pengen nyobain yg Cokelat Changer. Kan mantep tuh cokelatnya murni. Biar klasik gitu. Halah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aseli, si chocolate changer ini bisa juga nambahin trombosit kalo lagi sakit macem kemaren wkwk

      Hapus
  2. whoa satu almamater ternyata :D
    #explorecipadung banget? :))
    jadi yang paling enak yang mana sih? Chocolate Changer had me at its branding btw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doh suka malu ih kalau ada yang sekampus teh haha
      Aku sih.. mood-mood-an. Ahahahah

      Hapus
  3. keren, yang coklat charger, harga segitu tapi stand nya mewah dan bener, anak DKV banget. kelihatan mahal.

    weh keren bisa ikut short-term exchange. di uin walisongo pas jamanku muda nga ada, eh ada ding kayaknya aku aja minim info (takut dibaca pejabat haha)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk jaman sekarang sih kudu mahasiswa juga yang aktif mencari info ahahah

      Hapus
  4. kalau di ciamis ada nyoklat klasik kak.. sama seperti monster cokelat itu kak

    BalasHapus
  5. Lihat layout chocolate changer kok kayak gerai telkomsel ya, hehe. Sista satu ini jadi anak gahol hits Bandung ternyata, sibuk mulu.

    BalasHapus
  6. benar banget kak, tergantung selera aja sukanya yang mana..

    BalasHapus
  7. banyak ya pilihan coklatnya, yang mana pun juga enak tergantung selera masing-masing aja..

    BalasHapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES