Minggu, 16 Mei 2021

Into The Magic Shop Quote - P60 | Koneksi = Energi



 "Everyone has a story, and I have learned that, at the core of it, most of our stories are more similar than not. Connection can be powerful.
Sometimes just a brief meeting can change someone's life." 


sumber

Se-unik apakah hidup kita? 

Kadang kita suka ngerasa kita adalah satu-satunya, orang yang paling unik. Semua motivator dan guru bilang kalau kita adalah satu-satunya diri kita, dan nggak ada orang lain yang bisa jadi seperti kita. Ya nggak salah, memang bener. Kita unik secara individu. 

Tapi percaya nggak percaya, hidup kita lebih banyak miripnya dengan hidup semua orang dibanding bedanya. Seperti quotes yang aku taruh di awal, "most of our stories are more similar than not". Ternyata, cerita dan alur hidup kita itu kurang lebih mirip-mirip loh. 

Coba kamu tanya semua orang di sekitar kamu, berapa orang yang pernah ngegambar pemandangan seperti foto di atas? Mungkin hampir semuanya pernah menggambar hal yang mirip. 

Coba tanya siapa di dunia ini yang nggak pernah coba makan micin atau garem langsung, cuma karena penasaran sama rasanya? Sepertinya kebanyakan kita pernah sih. 

Sejatinya, perjalanan dan cerita kita itu mirip-mirip kok. Yang membedakannya mungkin, mungkin hanya ada di: bagaimana kita bereaksi kepada hal tersebut. Emosi yang muncul dari kejadian tersebut, tindakan yang akhirnya kita lakukan untuk menghadapi hal tersebut. Mungkin itu yang bikin kita jadi berbeda satu sama lain. 

Dan di umur 23 ini, (ya belum ulang tahun jadi masih 23~) aku menemukan ternyata banyak juga orang yang mengalami hal yang sama denganku: Rasanya udah tau banget soal diri sendiri, aku ini orangnya seperti apa, hal apa yang aku butuhkan, apa yang harus aku lakukan.. 

Tapi nyatanya semua itu hanya ilusi~

Di umur segini, ternyata ada titik di mana kita perlu mengubah hidup kita habis-habisan. Caranya macem-macem banget. Ada yang menikah, ada yang bahkan udah cerai lagi (iya adaaaa banget), ada yang punya anak, ada yang memutuskan untuk banting setir karir, ada yang harus putus sama pasangan, ada yang terpaksa pindah ke tempat yang sangat jauh. 

Apapun alasannya, kita semua sama: dipaksa untuk keluar dari comfort zone, dari zona yang kita anggap kita aman dan nyaman di sana. Dari zona yang kita nggak perlu berusaha keras, karena kita sudah punya apa yang kita mau, kita sudah puas dengan hidup. 

Tapi barangkali, apa yang ada di sana tidak bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. 

Barangkali, apa yang ada di sana malah membuat kita terjebak dalam hal buruk jika kita tidak cepat-cepat keluar darinya. 

Barangkali, apa yang ada di sana menahan kita untuk menjadi orang yang terbaik versi diri kita sendiri. 

Barangkali, apa yang ada di sana membuat kita buta akan nikmat dan syukur yang diberikan Tuhan dalam hidup. 

Dan aku tau banget, rasanya sangat sulit dan nggak mudah. Bahkan kadang kita berangan-angan apa yang akan terjadi jika semua ini punya jalan cerita yang lain? Apa yang akan terjadi kalau kita memilih cara lain untuk menghadapi hal-hal yang terjadi di dalam hidup? Apa yang akan terjadi selanjutnya? 

Memang kalau ganti karir bakal lebih sukses dan bahagia? Memang asuh anak sendirian sambil kerja juga, apa sanggup? Atau sebaliknya, kerja doang anak cuma ketemu sebulan dua kali apa bisa? Memang masih ada yang mau untuk akhirnya kenalan lagi sama yang baru single? 

Akhirnya, galau. 

Tapi tenang, kamu nggak sendirian. 

Connection can be powerful.

Ketika kita tahu kita nggak sendirian, kita bisa berbagi cerita, berbagi kisah, berbagi solusi dengan orang-orang di sekitar kita. Jalan yang ditempuh dan dipilih mungkin berbeda-beda, tapi kita masih bisa bertanya satu sama lain. Malu bertanya, sesat di jalan, kan katanya? 

Aku follow salah satu guru di Tiktok, namanya Miss Franklin. Dia ngajar anak SD. Suatu hari, anak didiknya ini ada yang nanya ke dia, "Miss, miss punya temen nggak?" lalu, Miss Franklin bilang: "Nggak, miss gak punya temen." Setelah itu, anaknya bilang gini; "Yah, berarti miss Franklin bukan manusia?", dibalas: "Lalu miss apa? Alien?" 

Anaknya bilang gini: "Hmm, nggak tau sih. Yang jelas kita harus punya teman kalau mau jadi manusia"

Tanpa kita sadari, 'koneksi' yang kita jalin dengan orang-orang di sekitar, adalah hal yang sedikit-banyaknya mempengaruhi energi kita.

🥺

Aku beruntung banget punya banyak teman yang care sama aku. Meski udah berbulan-bulan atau bertahun-tahun aku menutup diri dan nggak cerita banyak sama orang lain, mereka tetep nanyain kabar dan nyapa kalau ketemu di jalan. 

Waktu SMP-SMA, aku selalu nulis tentang apapun di buku.. kayak buku diary gitu. Dan seringnya buku itu dioper kesana kemari untuk dibaca sama temen-temenku 😂. Sebelum curhat di sosmed (dan dibaca sama orang lain) itu ngetren, aku sudah melakukannya di dunia nyata 10-12 tahun lalu secara manual. 

Aku nggak tahu alasan pasti apa mereka suka baca ceritaku. Mungkin karena aku memang anaknya lebih banyak nulis daripada ngobrol sama yang lain, jadi buku tulisan aku adalah jalan komunikasi aku sama temen-temenku. And no, no one was judgmental and I am very grateful for it. Mereka nggak baca ceritaku untuk dijadikan bahan omongan atau gibahan, but they truly care and curious about me.

Aku nggak tahu apa yang terjadi, aku berhenti menulis tentang diri aku sendiri. Gak tau sejak kapan, kalau lihat di blog ini juga kayaknya udah lama banget nggak ada cerita tentang diri sendiri. And maybe that's how I lost myself. 

Sometimes, a brief meeting can change someone's life.

Hingga akhirnya aku re-connect dengan teman-teman di masa lalu yang bisa bikin aku ngerasa jadi diri sendiri, I found myself back. Pertemuan itu mungkin 'hanya' 30 menit, 5 menit, 3 jam. Tapi lewat pertemuan singkat itu, aku menemukan kekuatan. 

Kekuatan untuk merasa hidup lagi, 

Kekuatan untuk menjadi 'aku' yang sebenarnya, 
Kekuatan untuk menjalani hidup yang aku mau, 
Kekuatan untuk mengenal diri sendiri dan mencintai diri sendiri. 

To be okay with mistakes, to be okay with failure, to be okay with progress, to be okay to keep trying.

And since that day, I don't want to take anything for granted ever again. Semua orang yang ada di hidupku itu berharga, semua hal yang kita alami bersama adalah bagian dari cerita hidup kita. I am trying hard to re-connect with everyone and appreciating everyone's presence. Starting from the family and closest friend.

I am so lucky and blessed to have you all, and so grateful for having the time and energy to actually reaching out to everyone around me.

Alhamdulillah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES