Di bumi terdapat aneka ragam flora atau fauna yang berbeda-beda dan tersebar di seluruh penjuru buminya. Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator. Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
Berdasarkan penelitian dan pernyataan tersebut, keaneka ragaman hayati di Indonesia jelas lebih banyak daripada di Negara lain. Bahkan ada pula yang bersifat endemik, yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di daerah lain. Contohnya seperti burung cendrawasih di Papua, burung maleo di Sulawesi, komodo di pulau Komodo, anoa di Sulawesi, Rafflesia arnoldii, terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari Aceh sampai Lampung, bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas Indonesia yang terdapat di Sumatra, dan tidak terdapat di daerah manapun lagi.
Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi , dan 17% dari spesies burung yang ada didunia. Diantaranya terdapat 667 jenis mamalia, burung sebanyak 1.604 jenis, reptil sebanyak 749 jenis dan tumbuhan 30.000 jenis. Indonesia diperkirakan memiliki kawasan hutan tropis terbesar di Asia-Pasifik yaitu sekitar 1, 15 juta kilometer persegi dengan keanekaragaman jenis pohon yang paling beragam di dunia. Hutan tropis Indonesia kaya akan spesies palm (447 spesies, dimana 225 diantaranya tidak terdapat di bagian dunia lainnya), lebih dari 400 spesies dipterocarp yaitu jenis kayu yang bernilai sangat tinggi secara ekonomis di Asia Tenggara, dan tersebarnya sekitar 25,000 spesies tumbuhan berbunga (Albar, 1997). Karena begitu kayanya keanekaragaman hayati Indonesia, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang mempunyai jumlah keanekaragaman hayati terbesar.
Maka, Indonesia patut melestarikan berbagai macam kehidupan flora dan fauna tersebut. Menurut Rhett A. Butler (pendiri Mangabay.com), banyaknya keanekaragaman hayati tersebut harus segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sehingga keberadaannya tidak akan punah tergerus oleh alihfungsi lahan hutan menjadi kegiatan perkebunan maupun pertambangan. Demi mencegah kepunahan spesies-spesies tersebut, baik pemerintah maupun perusahaan lingkungan hidup dan yang bersangkut paut dengannya pun ikut andil dengan mendirikan macam-macam kebun binatang atau pelestarian alam dengan banyak spesies di dalamnya. Diantaranya seperti hutan lidung, suaka margasatwa, oseanarium dan masih banyak lagi.
Namun berbagai kebun binatang dan perlindungan flora dan fauna tersebut masih kurang cukup untuk menghindari kepunahan berbagai macam spesiesnya. Masyarakat Indonesia kebanyakan malah memburu binatang-binatang dan tumbuhan langka tersebut untuk diperjualbelikan. Maka dapat ditarik satu usulan bahwa Indonesia tidak hanya memerlukan hutan lindung dan sebagainya, tapi juga memerlukan peraturan juga pengawasan yang ketat serta serius untuk menangani kasus punahnya flora dan fauna tersebut.
Indonesia memerlukan perlindungan tersebut untuk kepentingan masyarakat Indonesia sendiri. Karena keanekaragaman telah menjadi ciri khas Indonesia yang dikenal seluruh bangsa di dunia. Contohnya saja di dalam masalah kebudayaan, Indonesia memiliki banyak sekali budaya di berbagai daerah yang perlu dilestarikan sebagai ciri khas Indonesia, begitu pula dengan keanekaragaman flora dan fauna.
Selain itu keanekaragaman tersebut juga dilestarikan agar kita beserta anak cucu kita dapat mengetahui berbagai macam hewan yang langka. Juga demi menjaga keseimbangan ekosistem yang ada di muka bumi itu. Karena bila salah satu spesies di muka bumi ini mati, maka akan berdampak buruk pada beberapa spesies yang bergantung pada spesies yang punah tersebut. Maka berakhirlah dunia dengan kepunahan segala macam spesies tersebut.
Sebagai warga Negara Indonesia sebaiknya mari kita menjaga lingkungan hidup di sekitar kita dengan tidak mencuri atau memburu binatang dan hewan yang dilindungi. Selain itu juga pemerintahan perlu mengatur pengawasan serta perlindungan makhluk tersebut lebih teliti dan lebih serius. Dengan terjaganya berbagai flora fauna tersebut, semoga akan tetap menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!