Rabu, 19 Agustus 2015

Moby Cafe - Jatinangor (Sumedang)


Seminggu yang lalu aku pergi ke Jatinangor dengan kak Willy cuma karena iseng-iseng aja, nggak tau mau ngapain. Dan akhirnya, setelah muter-muter beberapa kali, kami memutuskan buat coba ke cafe Moby karena aku juga belum pernah ke cafe itu. Ya, lumayan lah cobain cafe yang biasanya cuma dipelototin doang kalau lewat, hihi.

Lokasi cafe ini ada di Jl. Jatinangor no, 103, yaitu di jalan satu arah menuju barat sebelum Jl. Sayang.
Kalau naik angkot dari arah Bandung dan mau turun di depannya banget, mendingan naik angkot Gedebage-Sayang-Majalaya. (Lah Majalaya aja disayang. Kamu kapan?)
Kalau dari Sumedang, naik angkot Sumedang-Cileunyi juga nyampe kok sekali.

Saya datang sekitar jam empat sore di mana cafe lagi dipapar sinar matahari, karena cafe ini kacanya besar besar!


Sebenarnya agak panas juga sih, berhubung cuaca lagi panas-panasnya. Tapi Moby ini dilengkapi dengan beberapa kipas angin, jadi nggak begitu gerah.

Tempat duduk yang disediakan ada beragam bentuk dan jumlahnya. Ada yang warna-warni, yang klasik pun ada. Tempatnya duduknya ada lagi di ruangan sebelah, yang harus menggunakan tangga ke bawah. Tapi kami memilih duduk di depan saja.


Interiornya diberi sentuhan vintage, tapi tidak mengacu pada satu tema. Ada pop dengan menambahkan beberapa gambar dan hiasan yang berwarna, ada juga yang dibiarkan klasik. Menurut saya, keramik putih yang ditaruh di dinding itu memberi efek minus pada interior. Akan lebih asyik kalau semen polos yang diratakan, dan ditambahkan beberapa kapur tulis yang dihias.

Fasilitasnya ada stopkontak untuk charge, juga ada layar proyektor yang cukup besar. Bisa dipakai untuk acara pertemuan atau acara nonton bareng. Sayangnya, saya tidak menemukan free wifi di sini. Entah handphone saya yang kurang bagus, atau memang tidak disediakan.

Belum lima menit kami duduk, datang seorang pelayan cafe wanita yang mengaku magang. Beliau memberi kami dua buah menu.


Menu-nya terlihat baru karena masih sangat mulus dan besi yang ada pun tidak karatan.

Menu yang disediakan cafe ini beragam dari makanan ringan, makanan berat, minuman, hingga makanan penutup yang manis.

Ketika kami memesan makanan, pelayan yang tadi magang kurang memahami menu yang kami pesan. Ini satu kekurangan, menurut saya. Meskipun karyawan/pelayan masih magang, mereka harus tau betul tentang cafe, termasuk semua menu, sehingga jika ada orang yang memesan dan kebingungan, mereka harusnya bisa menjelaskan, bukan bertanya kembali.

Terlepas dari pelayan yang magang, semua karyawan sangat ramah dan baik.

Minuman datang dalam waktu sekitar lima menit dari kami memesan. Makanannya datang sepuluh menit kemudian. Cukup cepat, menurut saya. Mungkin juga karena di waktu tersebut cafe sedang lengang.


Butter Rice Mushroom Sauce (Nasi mentega dengan saus jamur)
Rp18.500~

Saya kurang ingat berapa harganya, tapi sekitar harga di atas. Kalaupun lebih dari yang saya ingat, tidak akan lebih dari Rp23.000.

Menu ini adalah nasi yang dicampur dengan mentega dan bawang daun muda yang dicincang halus, rasa nasinya menjadi gurih alami. Mungkin dimasak di atas wajan karena bentuk nasinya tidak berubah, masih utuh berupa butiran nasi.
Di atasnya ada scrambled egg (telur bubuk gaya barat) dan smoked beef. Di menu terdapat keterangan pilihan smoked beef atau ayam, tapi ternyata kita tidak bisa memilih, menu sesuai stok yang tersedia.

Telur bubuk ini kurang bergaya barat, menurut saya. Karena matang hampir 100%, tidak lembek. Saya sendiri cukup sering memasak telur bubuk gaya barat, jadi saya bisa menilai.
Smoked beef harusnya dipanggang lebih lama agar warna merah tua-nya keluar dan aromanya lebih tercium. Saya juga cukup sering  memasak menggunakan smoked beef, dan smoked beef memang lebih enak jika dipanggang agak lebih lama. Bahkan hasilnya akan jadi lebih gurih.

Saus jamur ini sangat enak! Jujur, saya selalu gagal menyangkut jamur, dan saus yang memakai kecap Inggris. Membuat saya penasaran bagaimana cara membuatnya. Rasa jamurnya kental di lidah, tapi tidak membuat pusing. Biasanya kalau rasa jamur pekat itu membuat agak pusing, tapi tidak yang satu ini.


Butter Rice Bolognaise

Satu lagi butter rice hanya dengan saus yang berbeda. Sekali cicip, kami mengenali saus yang dipakai adalah saus dari usaha pasta ternama. Sebenarnya kurang tepat karena rasa yang dihasilkan jadi sangat asin, berhubung pasta ditakdirkan untuk menyerap rasa saus, saus yang dibuat jadi asin.
Saya sebenarnya curiga saus jamur juga memakai yang sudah ada, tapi rasanya tidak mungkin mengingat rasanya tidak terlalu asin, dan adanya jamur yang segar.


Lemon Tea
Rp8.000

Gula yang dipakai adalah gula cair, jadi kita harus mengaduknya dulu sebelum meminumnya. Rasanya segar, asal kita tidak mengganggu lemon yang ada di dalamnya, karena nanti rasanya bisa menjadi pahit.


Funilla Oreo
Rp14.000

Susu kental manis yang dipadukan dengan oreo ini rasanya manis dan segar sekali, dinginnya juga pas. Menurut saya kurang creamy, bisa ditambahkan sedikit whip cream cair untuk membuat minuman jadi lebih creamy.
Menurut kak Willy, bubuk oreo yang ada ditaburi di atas dan dasar gelas ini rasanya enak sekali.

Di atas meja disediakan tisu, tidak perlu meminta pada pelayan lagi.
Seusai makan, perut kami terasa sangat penuh. Apalagi ka Willy yang memakan butter rice satu sepertiga porsi. Karena dua pertiga porsi nasi tersebut sudah sangat mengenyangkan untuk saya.

Kami tidak sempat melihat wastafel dan toilet (malas cuci tangan... gapapa kan pakai sendok makannya? Heu)
Membayar makanan cukup di kasir dan tidak ada tambahan pajak atau pelayanan.
Dan cuma singgah untuk makan, nggak sampai nongkrong lama. Overall, penilaian saya

Interior: 3/5
Fasilitas: 2/5 (Free WiFi and connected is a must yo)
Pelayanan: 3/5
Makanan: 3/5

Total: 2.75/5

Saya akan kembali lagi lain waktu buat cicip makanan lainnya!
(Lagian Jatinangor gak jauh-jauh banget ye)

Moby! Cafe
Jl. Raya Jatinangor - Sumedang No. 103
Twitter: @mobycafe
Instagram: @mobycafe_
Reservasi dan Delivery: 085721020840

27 komentar:

  1. Hmm, saya juga pernah magang tapi bagian kitchen di sebuah hotel.

    Dari gambar keliatan enak banget :-)

    BalasHapus
  2. makanannya terlihat yummy banget..
    terus dekorasinya kental dengan nuansa vintage..
    kyaknya enak banget kalo dijadiin tempat nongkrong..

    BalasHapus
  3. menurut aku kalo di Moby minuman yang enak itu Lychee Iced Tea, soalnya leci-nya banyak haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm iya sih leci bisa dimakan, lagi. Kalau lemon di Lemon Tea kan, ngga enak kalau dimakan XD

      Hapus
  4. Menjelang tanggal tua ngeliat makanan-makanan beginian bikin syheediih :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya butter rice mah gampang bikin sendiri juga x))

      Hapus
  5. Kafe elitis, ke sini buat hedon pas awal bulan, atau kalau ada yg ngajakin.

    BalasHapus
  6. Tempat nongkrong yang kece Fir! Analisismu terhadap makanan oke banget deh. Kalo aku disuruh mendeskripsikan cuma bisa pake 3 ungkapan: enak, kurang enak, dan enak banget. xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pun bisa nilai begini karena sering lihat channel youtube masak masak xD
      Kan kalau udah ngerti bisa ngebayangin, tuh walaupun belum pernah dipraktekin. Hehe

      Hapus
  7. Nongkrong-nongkrong kek gitu suka betah dan suka lupa waktu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau punya janji lain sih kayaknya ngga akan lupa waktu x))

      Hapus
  8. Kabita euy. Tapi dari Padalarang mah jauuuuuuhhh... Ah kenapa sih di Padalarang gak ada kafe -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh banget lah XD
      Kalau di Padalarang emang susah, sih. Nanti deh kalau aku lagi di Padalarang aku cariin tempat makan asyik :p

      Hapus
  9. Tempatnya nyaman, makanannya juga biklin ngiler :G

    BalasHapus
  10. Keliatannya enak tuhhh cafenya...tapi...tapi...kenapa di Jatinangor??? Jauhhhhhhh >_<

    Harganya itu...asik banget...ramah sama dompet, ga kayak cafe-cafe di Bandung, Lemon Tea aja bisa 20 ribuan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang om Kepen di belah mana sih Bandungnya? XD
      Hii iya. Males sama yang mahal mahal banget padahal rasa dan tempat biasa aja. Kalau di tempat kita dikasih service kayak difoto-fotoin, dipijitin mah ayok aja lah.
      *lah banyak maunya*

      Hapus
  11. Desain cafenya mak *ngiler*

    Karywan magangnya gak difoto. Yah siapa tahu jodoh

    Butter rice bolognais kalau dilihat dari sini kaya sambel somay.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeeeuu masih banyak yang lebih asyik XD

      Deuh udah lama ga makan somay euy :(

      Hapus
  12. tempatnya cakep euy, btw harganya affordable yaa hihi

    BalasHapus
  13. Keliatan enak-enak bangeeett.. pengen nyobain, tapi sayangnya ga ada di kotaku, Pontianak xD
    Oh iya kak, mau nanya nih, biasanya kk pake aplikasi apa buat ngedit gambar-gambar yang ada di blog ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya ada tuh teman di Pontianak, dia sukanya nongkrong di Mall, karena kayaknya emang susah tempat begini ya XD

      Hmm cuma vscocam, snapseed sama photoscape. Saya mah anaknya sederhana, ngga ngerti yang ribet XD

      Hapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES