Selasa, 09 Juni 2020

BTS Dear Class of 2020 Speech - Seokjin (Jin): Berhenti bandingkan dengan yang lain


Apakah kalian nonton BTS ketika mereka kasih speech di Dear Class of 2020 kemarin? 

Dear Class of 2020 adalah serangkaian acara online yang dipersembahkan oleh YouTube official buat semua lulusan angkatan 2020 yang ga bisa wisuda karena COVID19 😢

Kebayang ga sih, di hari kamu harusnya bahagia karena perjuangan kamu di satu tahap itu udah beres. Kamu ingin merayakan salah satu pencapaian kamu, yang mungkin kamu dapatkan dengan banyak perjuangan.. Tapi keadaan nggak mengizinkan. Kamu cuma bisa diem di kamar, sendirian. 

Untungnya, banyak orang besar dan hebat menemani kamu lewat layar kecil dalam rangkaian Dear Class of 2020. Salah satunya, BTS. 


Karena kata-kata mereka indah banget dan memotivasi, aku jadi nggak bisa menahan diri buat gak terjemahin dan interpretasikan. Interpretasi yang nanti akan aku share itu sifatnya subjektif sekali, aku akan share yang menurut aku paling menyentuh dan bisa kasih pelajaran. 

Hari ini aku mau terjemahkan kata-kata Seokjin dulu, ya. 
Aku memang suka Seokjin (Seokjin-biased), tapi bukan berarti aku nggak suka member lain, ya. 
(Masalahnya kalo langsung diterjemahkan semua dan langsung diinterpretasikan, postingannya ga kelar-kelar. Mending bikin buku sekalian 😂)


Ini dia kata-kata asli Seokjin yang ada di subtitel (oleh wisha & doolset):

        Hello, it’s Jin of BTS. My memory of graduation is a little different. It was before my debut as BTS. I was around 20, just a high school graduate going into university. Back then, the notion of becoming an adult was something quite scary. Anxious about making my way into an unfamiliar world, I was cautious of everything I said or did. Sometimes, I’d feel restless, watching my friends go on far ahead of me. And attempting to keep up with their speed would only leave me breathless. I soon realized that their pace was not my own. What held me together during those times was a promise I made with myself: “to take it slow.” I’d go at my own pace, steadily. From then on, it became a habit of mine to take extra time for myself. For instance, when learning choreography, I begin practice days earlier than the others do. 

    If any of you feels lost in the face of doubt or uncertainty, or the pressure of starting anew, don’t rush. Take a deep breath. You may find that any moment can be turned into an opportunity. Allow yourself to take it easy. Take it one step at a time. You might discover the important things you were missing, and they will reach out to you.



Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Safira Nisa

    Halo, aku Jin dari BTS. Ingatanku tentang kelulusan sedikit berbeda (dari yang lain). Kelulusan itu terjadi sebelum aku debut sebagai member BTS. Umurku sekitar 20 tahun, aku hanya seorang lulusan SMA yang akan memasuki jenjang universitas. Waktu itu, aku berpikir agak menakutkan ketika aku beranjak dewasa. Aku gugup ketika akan melangkahkan kaki ke dunia yang asing, jadi aku berhati-hati dengan perkataanku dan perbuatanku. Kadang-kadang, aku merasa gelisah ketika melihat temanku yang sudah berproses jauh lebih banyak daripada aku. Tapi ketika aku mengejar mereka dengan kakiku, yang aku rasakan hanya lelah. Lalu aku tersadar, bahwa langkah mereka bukan langkahku. Yang membuatku tetap tenang di kala itu adalah sebuah janji yang kuucapkan pada diriku sendiri: "pelan-pelan saja." Aku akan berjalan dengan kecepatan langkahku sendiri, dan aku akan melangkah dengan kuat. Sejak itu, aku jadi terbiasa untuk member waktu tambahan untuk diriku sendiri. Contohnya, ketika belajar koreografi, aku akan mulai belajar beberapa hari lebih awal daripada yang lain. 

    Kalau kamu merasa tersesat ketika menghadapi kebingungan, ketidakpastian, atau tekanan dalam melakukan hal baru, tidak perlu buru-buru. Ambil nafas yang dalam. Kamu mungkin akan menemukan sebuah momen yang bisa diubah menjadi suatu kesempatan. Izinkan diri kamu untuk melakukannya dengan tenang. Ambillah langkah satu demi satu. Dengan begitu, kamu mungkin akan menemukan hal penting yang tak sempat kamu sadari, dan hal tersebut akan membantumu.  
    

Yang paling bikin aku tertegun dari speech Seokjin adalah kata-kata dia yang ini: 

        Kadang-kadang, aku merasa gelisah ketika melihat temanku yang sudah berproses jauh lebih banyak daripada aku. Tapi ketika aku mengejar mereka dengan kakiku, yang aku rasakan hanya lelah. Lalu aku tersadar, bahwa langkah mereka bukan langkahku.

Aku rasa, kita ngerti banget apa yang dirasain sama Seokjin waktu itu. Dan sebaliknya, Seokjin juga ngerti banget apa yang pernah kita rasakan, 
ketika kita membandingkan diri ini sama orang lain. 

Ketika nulis ini, aku minta temen-temen di Instagram untuk cerita tentang pengalamannya yang pernah membandingkan dirinya atau dibandingkan dengan orang lain. Jawabannya, macem-macem. 




Aku rasa, kita tuh jahat banget loh sama diri sendiri.

Kamu harusnya menganggap diri kamu spesial. 

Kamu satu-satunya kamu yang ada di dunia ini, nggak akan ada gantinya. Kamu satu-satunya yang punya pengalaman hidup kamu, dan kamu satu-satunya yang bisa mendapat pencapaian seperti yang sudah kamu dapatkan. 

Coba pikir-pikir lagi, kualitas spesial apa yang kamu punya dalam diri kamu? 

Kalau ada orang lain yang mau bilang kalau kamu nggak ada apa-apanya dibanding X, "gini doang mah aku juga bisa", dan kata-kata lainnya yang kedengarannya nggak menghargai usahamu, malah bikin kamu sedih dan ngga semangat.. 

Tutup kuping. 

Kamu terlalu spesial untuk percaya kata-kata nggak bermakna dari orang lain. 

Kamu hanya perlu percaya sama kualitas spesial yang ada di diri kamu, dan kapasitas yang kamu miliki.



Sebaliknya, ketika kamu merasa sedih, kamu juga berhak merasakan perasaan sedih dari hal yang kamu alami. Nggak ada yang bisa membandingkan perasaan sedih kamu kepada penderitaan orang lain yang terlihat lebih suram. 

Kata-kata seperti: 
"Yah gitu doang. X lebih menderita kali dari elo." 
"Baru segini doang nangis?" 
"Cuma bercanda kali, serius amat. Sakit hati banget?" 

itu nggak ada artinya. 

Apa salah kamu kalau kamu sedih? 
Enggak. Itu bukan salah kamu. Kamu nggak salah untuk merasa sedih.

Karena perasaan kamu, milik kamu. 

Terjemahan kata-kata Seokjin di foto di atas: 

        "Apa yang ingin aku katakan adalah.. Meskipun orang lain sedang menghadapi kesulitan, itu nggak berarti bahwa masalah kamu jadi lebih ringan. Kalau kamu sedang berada di masa sulit, bilang saja kalau kamu sedang berjuang. Minta orang terdekat kamu untuk mengerti dan menenangkan kamu. Tolong beritahu mereka."



Yang aku pelajari dari Seokjin.. Semua yang kamu alami dan rasakan itu punya kamu. 
Kamu berhak bangga dengan nilai yang kamu punya meski nggak sebesar nilai orang. 
Kamu berhak bangga dengan usaha kamu bikin konten meski nggak banyak yang komentar. 
Kamu berhak sedih kalau diputusin pacar meski kata orang pacar itu nggak penting. 
Kamu berhak sedih kalau karya kamu ditolak, meski kata orang itu bukan hal yang besar. 

Jangan percaya kata orang yang bilang,
bahwa yang kamu rasakan itu nggak ada apa-apanya dan ga penting. 

Jangan percaya kata orang yang bilang bahwa usaha kamu tuh nggak spesial, kamu tuh nggak capek kayak gini, yang kamu kerjakan itu enteng, kamu mah telat dibanding yang lain, kamu nggak sebagus yang lain.

Kamu juga, berhenti bandingkan dirimu dengan yang lain.

Kamu berhak bangga atas hal yang kamu lakukan. 
Kamu berhak untuk melangkah dengan kecepatan langkahmu sendiri. 
Kamu berhak berjuang dan belajar untuk menjadi lebih baik, dan nggak ada kata terlambat untuk itu. 
Ciptakan standarmu sendiri, kamu adalah orang yang paling mengerti dirimu. 

Kalau ngga ada yang bisa kamu percaya untuk dukung diri kamu, setidaknya kamu bisa nonton speech Dear Class of 2020 dari BTS di atas. 

Dan setidaknya, kamu punya kamu. 

Thanks for reading. 
Stay safe, stay healthy. 
❤️, Safira Nisa

7 komentar:

  1. Suka bgt yg ini: "Kalau kamu merasa tersesat ketika menghadapi kebingungan, ketidakpastian, atau tekanan dalam melakukan hal baru, tidak perlu buru-buru."

    Nuhun aa Jin, pengen juga menciptakan dunia ketika orang2 ga pada salty atau ngejulidin yg lain.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Thank you for explaining this so good, you're really translate it good. Bahkan baca langsung bahasa Indonesianya serasa lebih powerful dan emosional. Anyway thankyou verymuch, kata-kata seojin ini bener2 ngena dan pas banget dama kondisi mental pasca graduate. Yang tiba-tiba dihantam sama dunia baru.

    BalasHapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES