Jumat, 26 Juni 2015

Bali Day 2: Pura Uluwatu


Sehabis dari Pantai Pandawa, kami berangkat ke Uluwatu, untuk mengunjungi Pura-nya. Sebelum sampai di lokasi, Bli pendamping perjalanan kami memberi tahu, kenapa Pura ini dinamakan pura Uluwatu. Ulu itu artinya di ujung. Dan watu itu.. (saya lupa apa yang dikata Bli-nya, tapi sepengetahuan Yoko dan Teh Wafa) artinya batu, yang keras.

Pura Uluwatu ini bener-bener Pura yang langsung bertemu dengan laut lepas tanpa pantai, jadi ya tebing aja tinggi gitu. Kayak foto di atas. Kalau foto di bawah ini menggambarkan lokasi Pura tersebut:

Bener-bener di ujung gak sih.
Sebelum masuk ke daerah Pura dan taman-taman (yang banyak monyetnya), kita diberi kain untuk melambangkan kesucian, ya buat pengunjung biasa, bukan buat yang mau ibadah atau ritual. Ada dua macam  kain, pendek dan panjang. Kain pendek ini untuk pengunjung yang bajunya sudah mencapai di bawah lutut, jadi diberi kain yang pendek saja. Yang panjang, untuk pengunjung yang bajunya masih di atas lutut.

Tapi, kalau misalnya kita pakai baju sampai bawah lutut tapi cuma ada kain yang panjang, nggak apa-apa dipakai. Begitu pula sebaiknya. Saya juga seperti itu, hehe.

A photo posted by Safira Nys (@safiranys) on

Saya nggak bisa masuk ke dalam Pura karena sedang halangan. Ya bisanya liat-liat depannya aja, halamannya, dan hutannya yang banyak monyet. Cuma bisa foto-foto lucu aja sambil liatin wisatawan.

Katanya kalau sunset, suka ada tari kecak di halaman Pura ini. Tapi kami nggak sampai sunset di sana, jadi nggak lihat. Halamannya enak, banyak angin (ya mungkin karena di ujung pulau banget, nggak ada yang halangin angin dari laut) dan banyak pohon juga. Sedang, nggak besar tapi banyak. Jadi sejuk.

Sepanjang jalan sampai halaman Pura dan sekitarnya juga bisa digunakan buat dorong roda. Kalau yang bawa bayi atau orang yang disabled, bisa kok jalan-jalan di sekitar Pura dan halamannya. Tapi harus hati-hati aja, apalagi kalau melewati jalan yang menuju pura. Kanan-kirinya itu masih lebat pohon seperti hutan. Suka ada monyet, ahaha.


Kata Bli, monyet disini pinter-pinter banget suka ngambil barang orang. Wisatawan lokal sih siaga, lah wisatawan asing mah nemu monyet beginian bukannya dihindari. Dikasih makan, diajak ngobrol. Ingin ketawa lihatnya juga.

Di jalan ini juga, terlihat beberapa pohon dan batu yang diselimuti kain. Kata Bli, kalau menemukan Pohon dan Batu yang diselimuti kain, jangan sembarangan ditulisi, buang sampah di sekitarnya apalagi buang air. Pohon dan batu yang diselimuti kain itu tandanya ada yang nungguin, ehehe.

Kain-kain yang dipakai juga sebenarnya ada artinya, loh.

Kain yang berwarna hitam putih kotak-kotak (atau yang biasa kita sebut gingham) itu melambangkan manusia. manusia punya sisi suci (putih) dan sisi jahat (hitam), maka kain tersebut kerap dipakai untuk melambangkan manusia.


Sebenarnya saya yang bertanya kenapa harus kain hitam putih. Karena penasaran, di dunia fashion juga gingham kan salah satu fashion item yang wajib. Ehe.

Ada juga kain warna kuning yang melambangkan keagungan. Melambangkan dewa-dewa, begitu.

Di Pura Uluwatu ini juga saya sempat ketemu orang korea yang mau pre-wedding tapi lagi ganti baju di toilet. Jadi saya nggak kebayang gimana pose pre-wednya. Pre-wed di daerah Pura tapi pakai gaun, kan bingung. Tapi emang Uluwatu ini bagus buat foto-foto. Apalagi sore sih, teduh-teduh gitu, pake siluet asik.


Oh iya, buat kalian yang mau kesini, harus ingat ya, di daerah sini nggak banyak yang jual makanan, minuman. Lebih baik bawa snack dan air mineral sendiri buat jaga-jaga.
Toiletnya ada di luar daerah Pura, kalau kita keluar dari Pura keliatan tulisan besar 'FREE TOILET', jalan kaki sekitar 2 menit juga sampai, ehe.

Lain kali kalau ke sini sih, ingin lihat kecaknya XD

12 komentar:

  1. hmm, jadi pengen selfi disana :( tempat dan pemandangannya bagus juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sok atuh jalan jalan aja mbak sekalian jualan yah :)

      Hapus
  2. Monyetnya sok candid nih.. *monyet yang mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm untung foto aku sih nggak candid, ahahahak

      Hapus
  3. ternyata yang lagi halangan engga diperbolehkan masuk ke purba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pura, mbak :')
      Iya katanya demi menjaga kesucian Pura-nya.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Kan lagi ngetren mas namanya siluet. Ah gimana sih gak gaul :<

      Hapus
  5. saya sedang di Bali, insha allah sampai akhir ramadhan di Bali dan beberapa hari lalu juga ke Uluwatu, kaca mata saya diancurin ama monyet haha. sampai kapan di Bali? kali aja bisa gabung hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha aku gak nyantumin tanggal ya........ x')
      Udah balik lagi ke Bandung sekarang mah xD

      Hapus
  6. Huahaha aku juga naksir banget ama pattern kainnya :D
    Uluwatu itu satu lokasi sama Tanah Lot gak sih?

    BalasHapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES