Senin, 17 Agustus 2015

Cintai Indonesia dengan Mengurangi Polusi!


Dirgahayu Indonesia yang ke-70!

Wah, sudah 70 tahun Indonesia merdeka. Rasanya Indonesia sudah berubah lebih banyak. Tapi, ketika merdeka sampai sekarang, kelihatannya orang Indonesia malah tambah manja, sih. Mungkin karena penjajah yang otoriter tersebut hilang, jadi bisa berbuat seenaknya dengan manja?

Sedikit-sedikit pakai kendaraan pribadi. Ke depan komplek mau beli jajanan saja pakai motor. Ke kecamatan sebelah saja pakai mobil.
Udah macet, ngeluarin tenaga dan emosi lebih banyak, lagi. Udah nggak ada yang namanya Indonesia ramah-tamah di jalan raya.

Kalau lagi berkendara, otomatis kita nggak bisa melihat pengendara lain karena pasti memakai helm, atau ada di dalam mobil. Sedangkan manusia berkomunikasi salah satunya dengan raut wajah. Kalau sedang macet di jalan pasti kesal sendiri, kenapa macet apa penyebabnya.
Apalagi kalau cuma sendirian di dalam mobil. Tidak ada yang bisa diajak biacara apa penyebab macet, tidak juga bisa bertanya pada pengendara lain. Tidak bisa melihat raut wajah pengendara lain yang sebenarnya merasakan hal yang serupa. (Padahal kalau bisa lihat sih, mungkin merasa senasib dan akhirnya berkenalan :))

Ya padahal, dia sendiri yang membuat macet. Cuma sendirian dalam mobil, tempat yang dituju dapat dijangkau memakai angkutan umum, barang yang dibawa tidak lebih dari satu ransel, pergi pun tidak terburu-buru.

Solusinya?
Pakai angkutan umum, dong!


Angkutan umum di Bandung udah layak pakai banget, nyaman. Dan harganya pun nggak berubah tinggi dari tarif sebelumnya, meskipun bus yang dipakai sudah lebih nyaman. Bus jurusan Kotabaru - Alun-alun tetap Rp7500 dan bus Cibiru-Elang tetap Rp5000. Untuk jurusan lainnya yang juga busnya diganti (Jatinangor-Elang, Ciburuy - Alun-alun), saya belum tahu pasti. Tapi pasti akan tetap terjangkau.

Bus ini enak sekali. Jalannya cepat, jalan yang dilewati pun merupakan jalan-jalan yang punya bangunan penting. Bus pun ada lebih banyak daripada sebelumnya. Bisa satu jam sekali ada di tempat start, bahkan Cibiru-Elang itu kelihatannya hampir 30 menit sekali ada di halte bunderan Cibiru!
Tetap saja, cepat tidaknya bus sampai tujuan utama bergantung pada penumpang yang naik-turun sepanjang rute.

Masih sulit bagi kita turun tepat di halte, inginnya di depan tempat tujuan. Ini sebenarnya perilaku manja yang membuat macet jalanan juga, tapi masih syukurlah mau naik angkutan umum, hihi.


AC-nya pun otomatis, loh! Jangan kaget kalau masuk bus rasanya adem sekali. Keluar bus, rasanya panas sekali. Jadi ingin naik bus terus, gak mau turun. Hehe.

Banyak yang mengeluh kalau naik angkutan umum, datang ke sekolah/tempat perjanjian akan terlambat.
Sebenarnya, ini bukan salah angkutan umumnya. Salah kita, yang nggak mau berangkat dan bersiap-siap lebih pagi padahal tau di jalanan akan sangat penuh, dan pengguna jalan tidak sedikit :)

Sebenarnya, waktu bus-bus ini belum dioperasikan, saya pernah bertemu terlebih dahulu dengan bus-bus ini. Mereka masih baru dan belum dicat sama sekali. Melihatnya saja saya merasa sangat senang, dan tidak sabar menggunakannya.


Ketemu di mana?
Rahasia :))
Dan akhirnya 4-5 bulan kemudian, saya naik salah satu bus ini pertamakali. Rasanya seru aja sih, lia bus yang asalnya masih polos dan belum dicat (saya sempat ngintip ke dalamnya, hehe) sekarang jadi lebih cerah dan berwarna.

Selain naik bus, yang asyik dan selalu ramai itu naik kereta.


Kereta itu lebih banyak menampung penumpang, dan hanya berhenti di stasiun. Kalau hampir setiap hari naik kereta, rasanya asik sekali lihat suasana dan orang yang berbeda di gerbong kereta dan melihat ke arah stasiun.

Selain itu, petugas stasiun dan kereta sekarang kebanyakan anak muda yang rapi dan gagah. Saya gak akan bohong, senang sih liatnya. Apalagi ada yang cakep, haha.

Menjalankan kereta memang bukan hal yang mudah, butuh kerjasama yang kompak diantara masinis, pengatur perjalanan setiap stasiun, penjaga palang pintu rel kereta, dan masih banyak lagi.
Makanya, jalur kereta di Bandung hanya satu jalur, lurus saja dari Cicalengka sampai Padalarang.

Menurut saya, bisa saja sih kereta di Bandung punya lebih banyak jalur. Ke Dago, ke Lembang, ke Sukajadi misalnya. Ambil saja penduduk Bandung yang berprofesi sebagai tukang angkot, bagi-bagilah tugasnya dan training mereka sambil membangun rel kereta ke segala arah.
Hanya, tidak semudah itu. Belum tentu penduduk mau, modal yang dibutuhkan sangat besar dan harus memikirkan rute keretanya, medan yang harus ditempuh.

Saya cuma bisa berdo'a semoga saja kereta bisa lebih efisien dengan menambahkan beberapa rute nantinya.


Fasilitas kereta pun sudah banyak dan kekinian, mereka menyediakan stop kontak untuk men-charge gadget kita dengan gratis tis tis. Nggak usah bayar sepeser pun. AC pun menyala lancar, kalau tidak sedang penuh-penuh banget penumpang, bahkan kita bisa merasakan semilir AC menerpa wajah.

Kereta sudah bersih dari pedagang asongan, peminta-minta atau pengamen berkostum. Rasanya lebih adem dan bisa memuat penumpang lebih banyak, karena nggak dipadati penjual yang berkeliling kesana-kemari menyulitkan berjalan di dalam gerbong.

A photo posted by Safira Nys (@safiranys) on

Berpergian dengan keluarga dan teman bisa menjadi lebih asyik juga, karena ada gerbong yang menyediakan seat seperti ini :)

Problematika merokok di dalam gerbong pun sudah berkurang banyak, bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali. Karena ada petugas keamanan yang berjaga hampir di setiap gerbong, atau berkeliling sambil menagih karcis. Juga petugas kebersihan yang menjaga kebersihan kereta.

Kalau menurut saya, lebih asik kalau petugas kebersihan tidak hanya membersihkan gerbong kereta, tapi juga menegur penumpang yang tidak buang sampah pada tempatnya. Padahal di setiap ujung gerbong sudah disediakan.
Kita juga harus saling mengingatkan, loh ^^

Asyiknya lagi, hari ini (17 Agustus 2015) kedua angkutan umum kekinian ini menggratiskan seluruh tiket untuk seluruh penumpang! ^^
Dengan rute kereta Cicalengka-Padalarang, Cibatu-Purwakarta dan Purwakarta-Jakarta.
Damri untuk seluruh jurusan.
Dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-70, juga demi mengajak seluruh masyarakat agar memakai angkutan umum.
(dikutip dari Instagram Info Bandung)

Ada rencana pergi ke mana hari ini? Naik angkutan umum saja, yuk! ^^



A photo posted by Safira Nys (@safiranys) on


A photo posted by Safira Nys (@safiranys) on

Hai Damri kaleng, jasa-jasamu tidak akan kami lupakan dan senasi terlempar di dalamnya :')

25 komentar:

  1. Gue setuju sama yang ke minimarket deket rumah aja naik motor. Kayaknya pada males banget jalan kaki. Padahal jalan kaki itu sehat. :)

    Wah, Bandung udah keren banget, ya. Di Jakarta masih ada angkutan umum yang kurang layak. Gue mah oke-oke aja naik TransJakarta dan Commuter Line. Kalo yang kopaja atau metromini, itu masih ragu-ragu. Sering ugal-ugalan gitu jadi males.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang kelewat manja ya bangsa kita mentang mentang nggak ada yang otoriter.
      Kalau di Bandung ya angkot juga masih sering ugal-ugalan tapi asiknya udah banyak polisi yang berani negur. Salut, deh!
      Semoga angkutan umum kita tambah aman, ya :)

      Hapus
  2. bener tuh, hut indonesia yang ke 70 ini mengajak masyarakat indonesia untuk menggunakan transportasi umum, jadinya mengurangi polusi udara sama kemacetan hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku sih berharap gak cuma berhenti di hari ini tapi seterusnya masyarakat bisa terpacu buat menggunakan angkutan umum :)

      Hapus
  3. Balasan
    1. Hmm emang ga polusi udara macem CO2 sih. Tapi polusi udara mengganggu hidung nantinya.. Kuda kan, eeknya sambil lari x'))

      Hapus
  4. Emang justru lebih asik naik bis atau angkot, bisa liat interaksi orang-orang sekitar, bisa sambil main tebak katakteristik orang atau main dubbing obrolan orang hehe, gak usah mikirin tempat parkir juga kalo berencana main lama.
    Naik kereta sekarang jadi nyaman soalnya gak heurin lagi sama pedagang, nyaman pendengaran juga karena tukang jualan yang teriak-teriakin dagangannya udah gak ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu juga sih! Gausah pusingin parkir XD
      Iya apalagi penyanyi karaoke kostuman yang aku bilang tadi. Udah polusi mata, polusi suara juga x))

      Hapus
  5. Aku mah sukanya naik otopet kemana2 juga :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersyukurlah kalau memang jalanan sekitarmu itu mulus berbeton/aspal ya bisa naik otopet :')

      Hapus
  6. Waa...!! Kalo angkutan umum seasik itu mah juga mau..
    Disini belum sekeren itu, dan kemana 2 kalo agak jauh kebanyakan oper angkot. Tapi kalo cuma kekampus lebih baik jalan, sekalian olahraga :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya sih, emang kalau jauh harus naik angkot lagi :')

      Hapus
  7. Naik becak juga anti polusi kak :D

    Asik yaa.. Ngebolang gituu.. Ngebolangnya naek kereta sama bus kan? Iyatuh kmren kreta digratisin, kan asik ya? Sayangnya aku gak jalan2 naek kereta gratis sihh :( Huhuuu.. Bus baru nya namanya apa kak? Kenalin dongg... Haha
    Kalo bus damri, di jakarta mah buat nganterin yg dari bandara gtuu.. Itu damri kaleng udh lama ya? Kalo disini mah kayak kopaja gtu kyaknya.. Hehe

    Itu gerbong keretanya asik banget... Ada bangku yg hadap2an gituu.. Jd inget di film 5cm dehh. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Busnya namanya Trans Metro Bandung :) (Tapi tetep aja sih yg kelolanya Damri)
      cmiiw
      Aku pun ga sempat nyobain tiket gratisan tersebut soalnya gak ada rencana kemana mana XD
      Udah nggak ada damri kaleng nya :)

      Iya asyik emang sambil cerita cerita sama temen XD

      Hapus
  8. iya manja , maunya turun langsung depan rumah . jadi mending pakai kendaraan pribadi biar gampang mau kemanamana atau mau berhenti dulu untuk membeli sesuatu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, emang dasar orang Indonesia suka nyimpang nyimpang #lah

      Kalau saya sih rumah di dalam komplek jauh sekali, nggak ada angkutan umum. Ada ojek saja, tapi tetep lebih pilih jalan kaki. Lumayan, sekitar hampir 1km setiap pergi jadi olahraga sedikit :D
      (lagian, jalan kaki nyimpang-nyimpangnya lebih asyik, gak usah parkir dan bayar :p)

      Hapus
  9. Mungkin sulit mba merubah kebiasaan orang untuk beralih ke angkutan umum
    Coba semua'a sadar kaya orang" di Jepang sana yah, pasti Indonesia lebih keliatan rapih dan ga bakal ada yang nama'a macet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku salut banget sama orang Jepang yang meskipun mereka bukan Islam, tapi mematuhi pemerintahnya yang sebenarnya diajarkan dalam Islam.
      Pemerintahannya pun bagus sekali :D

      Hapus
  10. ngiriii sama angkutan umum bandung, bisa rapi gitu ya fir...

    mmmm btw ootd nya kece juga ada unsur merah dan putihnya #lirik sepatu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ini baru perkembangan beberapa bulan terakhir mbak XD

      Haha ini sepatu gratisan mbak :D

      Hapus
  11. mungkin di bandung agak sedikit lebih nyaman ketimbang jakarta... dan lebih aman. kalau di jakarta, tingkat kriminalitas di angkutan umumnya parah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalau kejahatan sih bisa dibilang masih ada, cuma sudah jauh berkurang, udah ada tombol SOS online juga :D

      Hapus
  12. Aaah daku pengguna angkutan umum garis keras! Mulai dari angkot, bis, sampe kereta. Tapi kalo dibandingin ama di Surabaya, bagusan yang di Bandung sih. Bus yang bagus di Surabaya ya Damri yang baru. Tapi aku juga suka naik Damri yang lama, anginnya cepoi-cepoi dan gak bau AC. X))

    Jujur sama sekali aku gak petnah naik komuter (kereta jarak pendek). Yaiyalah mau ke mana? Tujuannya paling jauh sekitarn Sidoarjo. Di Sidoarjo ada apa? Masih bagusan Surabaya. X))

    BalasHapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES