Kamis, 15 September 2016

Strayvelling

Satu hal yang aku pelajari beberapa bulan terakhir adalah: kamu nggak akan bisa jalan bareng sama orang yang emang nggak cocok. If we don't vibe, we just don't. Kamu nggak usah memaksakan dirimu sendiri berubah untuk bisa 'diterima' di lingkungan sekitar. Klise, dan emang udah banyak banget ditulis sama orang-orang sebagai quote. But still, experience is the best teacher lah.

Because eventually, you'll find friends who will accept you as who you are.


People changes, so do circumstances. Dulu aku nggak deket-deket banget sama kak Hilwa, but as the time goes by, we found ourselves in each other. Sama-sama ga masalah mau jalan kaki sejauh apapun, inginnya windowshopping mulu, bisa makan apa aja, and the most important thing is we laugh at the same joke. 

And she said yes, waktu aku ngajak ke daerah kota Bandung bagian utara NAIK UMUM dari Bandung Timur. Man, I don't know how would my life be without her. Siapa sih yang mau diajakin keliling di kota sendiri pake angkutan umum yang notabene butuh waktu dua jam, plus kita belum tahu bener rutenya dan ada kemungkinan nyasar?

Kata 'strayvelling' ini aku buat sendiri, nge-mash up kata 'stay', yang mewakili bahwa kita perginya nggak kemana-mana tapi di kota sendiri aja; 'stray', yang artinya tersesat karena kita bener-bener belum pernah pake rute ini sebelumnya; dan 'travelling' yang mewakili jalan-jalan kita seharian. Jam delapan pagi sampai jam enam sore udah bisa dibilang seharian, kan gaes?

Sebenernya bisa aja aku dan kak Hilwa bawa kendaraan sendiri. I got the car and she can drive. But, kami anaknya terlalu cinta lingkungan. Nggak mau nambah polusi dan bikin macet jalanan, so we took buses and angkots. 



Entah kenapa aku cinta BANGET sama bus yang bagus. Cuma ngeliat busnya lewat doang tanpa naik udah senyum-senyum sendiri. The plus point is, bus bagus-nya parkir dekat kampusku. So I got my moodbooster everyday. ❤

Strayvelling di Sabtu kelabu 10 September kemaren ini nggak asal-asalan we took the route and go. Kita berdua sama-sama diundang ke acara 88Love Life Soiree yang disponsorin sama Emina Cosmetics. We both were so lucky~


I know I was like, insisting her to join but she liked it anyway.
Karena perjalanan panjang nan jauh that we both did, lead us to new friends, new positive energy.



Karena udah tanggung main jauh dan bingung nentuin rute pulang, setelah dari Vermont kita pergi ke PVJ. Something good happened: We strolled around 80% of the mall and NO PAYMENT WAS SUCCESSFUL. Jalan-jalan ke mall yang lagi diskon dan banyak promo (sama kak Hilwa) without purchasing a product itu bagaikan kamu mengejar ujung pelangi. Misterius dan sulit dipecahkan.


So the recap of our route that day:
  • Damri Cibiru-Kebon Kalapa turun di Cicaheum [Rp4000]
  • TMB Cicaheum-Sarijadi turun di halte Surapati [Rp3000], jalan sampai Baltos
  • Angkot Cicaheum-Ledeng, dari perempatan Baltos sampai Vermont [Rp4000]
  • Jalan kaki sampai nemu angkot Ci...(astaga lupa nama)-Kalapa (warna kuning pokoknya), turun di PVJ [Rp2000]
  • Damri Ledeng-Leuwi Panjang, turun di Leuwi Panjang [Rp5000]
  • Damri Elang-Jatinangor, turun di Cibiru [Rp4000]
FYI I only brought Rp40000 that day and it was more than enough. Hemat, kan? Mana ngga usah pikirin capek nyetir, tinggal duduk manis bercanda sama teman di bus yang adem. Mau sambil tidur juga bisa. Ga ada galau kocek receh buat bayar parkir dan bensin. Hidupku bahagyaπŸŽ‰πŸ’–

Kalau kamu, kapan mau cobain strayvelling sambil naik umum? 😎

See the day through the lenses of mine and hers
 

Mau tahu apa aja yang kita diskusikan di 88 Love Life Soiree? Baca di

6 Rahasia Kebahagiaan, Kreativitas, dan Produktivitas dari Penulis Buku #88LoveLife, Diana Rikasari dan Dinda Puspitasari

6 komentar:

  1. Busnya kok kursinya punya corak lucuk gitu siiiiik? :D

    Aku kalo weekend usahain naik kendaraan umum sik ke mana mana. Ngemat, Fir. Hahah. Yg dikunjungin jugak sekitar Jakarta doang.. Sayang uang parkir :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang lutjuu busnya. Fix dia gebetan aku sekaraaang haha.
      Iya kan, bener sayang uang parkir. Sayang tenaga juga, weekend mah waktunya santay istirahat ajaa

      Hapus
  2. Emang enak naik angkutan umum, nggak perlu capek nyetir. Apalagi kalau angkutan umumnya bikin nyaman, bawaannya nyenengin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hidup angkutan umumπŸšŒπŸšπŸšπŸš„πŸš…

      Hapus
  3. Because a journey is not measured by where you go, but with whom you go together with =)

    BalasHapus

Aku jarang balas komentar di sini, kalau mau jawaban yang fast response boleh DM ke Instagramku (atau twitter) di @safiranys ya!

COPYRIGHT © 2017 · SAFIRA NYS | THEME BY RUMAH ES